
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Analis politik Hendri Satrio atau Hensa kembali menyoroti proyek Danantara yang digagas pemerintah.
Dikatakan Hensa, Danantara bukan sekadar proyek ekonomi, tetapi juga merupakan pesan komunikasi dari pemerintah kepada pelaku ekonomi.
"Danantara sejatinya adalah juga pesan komunikasi dari Pemerintah kepada Pelaku Ekonomi," ujar Hensa di X @satriohenri (23/2/2025).
Ia menegaskan bahwa komunikasi mengenai proyek ini harus dilakukan dengan benar agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang dapat berdampak negatif.
"Bila pesan ditangkap salah maka bukan hanya noise yang di dapat tapi tentu negara bisa kebagian zonk!," ucapnya.
Hendri juga menyebut Danantara sebagai percobaan super mahal yang harus dikelola dengan baik, terutama dalam aspek komunikasi kepada publik dan dunia usaha.
"Oleh sebab itu, komunikasikan dengan benar percobaan super mahal ini," kuncinya.
Sebelumnya, Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, mengkritik keras pembentukan Danantara, menyebutnya sebagai konspirasi terbesar dalam sejarah Indonesia yang berpotensi menggerogoti uang rakyat.
Dikatakan Gigin, mekanisme pengelolaan Danantara yang menempatkan aset negara dalam satu brankas besar dan hanya bisa diaudit atas izin DPR merupakan bentuk penguasaan terstruktur oleh kelompok tertentu.
"Danantara adalah buah konspirasi terbesar dalam sejarah Indonesia untuk menggerogoti uang rakyat," ujar Gigin di X @giginpraginanto (19/2/2025).
Gigin mengatakan, mereka mengumpulkan aset negara di satu brankas raksasa dan hanya dikuasai kelompoknya sendiri.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: