
FAJAR.CO.ID, BANDUNG -- Program pembinaan remaja yang dilakukan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi masih saja menuai pro dan kontra. Mirisnya lagi, lembaga seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga ikut-ikutan kontra dengan program tersebut.
Diketahui, Dedi Mulyadi banyak mendapat sorotan lantaran program-program yang dinilai kontroversial. Seperti yang paling jadi omongan adalah program pembinaan siswa nakal di barak militer.
Sudah jalan beberapa waktu, anak-anak nakal dibina di barak militer. Harapannya, program tersebut bisa menumbuhkan rasa tanggung jawab pada anak dan karakter mandiri yang kuat.
Meski sudah jalan, sorotan tetap tajam pada program yang digagas Dedi Mulyadi itu. Isu-isu psikologis, pemenuhan hak-hak anak dan lainnya menjadi hal yang dilemparkan banyak pihak kepada Dedi Mulyadi.
Salah satu yang kontra dengan program tersebut adalah Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI. Meski demikian, banyak yang mendukung program Dedi Mulyadi dan menyebut kalau KPAI justru tidak banyak andil dalam perlindungan anak-anak khususnya di daerah.
Menyoroti KPAI, baru-baru ini viral di media sosial (medsos), emak-emak membela program Dedi Mulyadi dan menyebut KPAI ribut sendiri saat ada orang yang membantu pembinaan anak-anak. Kritikan KPAI terhadap program Dedi Mulyadi menuai reaksi publik, salah satunya dari perempuan asal Bandung dengan akun TikTok @riema.fauziah.
Perempuan yang disapa Teh Ima itu menyampaikan pendapatnya terhadap KPAI.
"KPAI mah giliran orang kaya anak artis, anak pejabat itu kalau ada apa-apa gercep diurusin sama KPAI tapi kalau giliran orang miskin rakyat-rakyat kecil itu diurusin tuh kalau nunggu viral dulu itu ge bari harus dikaji dulu ini dulu itu dulu bla-bla-bla," ucap Teh Ima dikutip dari unggahannya di TikTok @riema.fauziah.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: