
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulsel, sorotan terhadap kepemimpinan Ashabul Kahfi kembali mencuat.
Salah satu pendiri sekaligus kader senior PAN Sulsel, Busrah Abdullah, secara terbuka menyuarakan perlunya regenerasi dalam tubuh kepemimpinan partai.
Kata Busrah, setelah empat periode memimpin DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi sudah seharusnya memberi ruang kepada kader-kader muda untuk tampil dan membawa semangat baru dalam tubuh partai.
“Saatnya beliau legowo,” tegas Busrah kepada awak media.
Meskipun tetap diberikan apresiasi, kata Busrah, Ashabul Kahfi dianggap belum bisa membawa PAN Sulsel terbang lebih jauh.
“Hasil yang dicapai bagi saya kurang memuaskan. Sudah waktunya memberikan kesempatan kepada kader-kader muda untuk memimpin, agar regenerasi kepemimpinan dapat berjalan secara ideal,” ucapnya.
Ia juga menyoroti capaian PAN Sulsel di bawah kepemimpinan Ashabul yang dianggap belum maksimal.
Salah satu indikator penurunan itu tampak dari hasil Pemilu Legislatif (Pileg) dalam tiga periode terakhir.
“Kita lihat, tahun 2014 PAN dapat 9 kursi di DPRD Sulsel, lalu turun jadi 7 kursi di 2019, dan tahun ini tinggal 4 kursi. Ini penurunan yang harus jadi bahan evaluasi bersama,” ungkapnya.
Busrah juga menegaskan bahwa saat ini partai membutuhkan energi baru dan pemimpin yang mampu mengembalikan kejayaan PAN di Sulsel.
Ia berharap, Muswil nanti menjadi momentum strategis untuk menyegarkan arah kepemimpinan.
“PAN Sulsel butuh penyegaran agar bisa kembali bersaing dan berkontribusi besar di Pemilu 2029. Kita punya banyak kader potensial yang siap tampil,” kuncinya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: