Betulkah UGM Tidak Netral dalam Polemik Ijazah Jokowi?

1 day ago 12

Oleh: Sultan Nazir
(Pengurus Kagama Solo Raya)

"Jangan berbohong pada perasaanmu. Cepat atau lambat, itu akan menjadi hal yang paling kamu sesali."

Saat mobil Es Em Ka ditampilkan di depan rumah dinas Walikota Solo loji gandrung saat itu Pak Jokowi masih menjabat Walikota. Dipamerkan di hari minggu, saya sempat menyentuh. "Luar biasa ini mobil, sempurna" untuk sebuah karya anak SMK. Dalam hati, "ini barang bohongan".

Prolog awal ini sebagai awal dimana posisi saya thd kasus tgl 15 April 2025 kemarin. Karena Relagama yang diwakili beberapa teman berusaha menjadi fasilitator yang baik.

Isu akan ada tim yang mempertanyakan status ijazah Jokowi bergulir lama sebagai respons percakapan luas di masyarakat. Kemunculan tim TPUA yang berisi beberapa tokoh nasional ada Rizal Fadhilah, Egy Sujana, ada dr. Tifa, mas Roy Suryo, termasuk yang terakhir Bang Rismon persoalan semakin serius karena semua memiliki kapasitas untuk mempertanyakan status ijazah Jokowi.

Surat untuk melakukan audiensi dengan pihak rektorat sudah diajukan hanya siapa yang memfasilitasi belum ada. Sehingga beberapa rekan kami di Relagama mengambil inisiatif untuk membuka komunikasi dengan rektorat. Pertimbangan bukan hanya sekedar memfasilitasi pertemuan tapi juga agar gerakan massa yang banyak berdatangan bisa kita atur dengan baik.

Supaya target pertemuan tercapai maka jumlah peserta harus dibatasi dan siapa2 yang dihadirkan juga harus terdata dengan baik. Pihak tim TPUA mengajukan 20 yang diputuskan pihak rektorat UGM hanya 5. Relagama meminta untuk penambahan kuota karr ada beberapa pihak yg berkepentingan termasuk dari KAGAMA. Itu pun di tolak pihak kampua tercinta.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |