
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Kepala Daerah yang datang terlambat dan tidak menghadiri kelas retret minimal 90% akan memperoleh sertifikat yang berbeda. Hal itu diungkapkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Tito juga menegaskan bahwa perbedaan sertifikat itu sebagai bentuk apresiasi terhadap Kepala Daerah yang disiplin.
“Kami akan bedakan sertifikatnya, yang 90 persen sertifikatnya lulus. Yang datang tengah-tengah kami beri sertifikat telah mengikuti. Telah mengikuti saja, tidak ada kata lulus. Mengapresiasi saja,”
Menurut dia, bakal ada Kepala Daerah yang menyusul datang dalam retret di Akademi Militer Magelang tersebut.
“Saya tahu dalam beberapa waktu ini akan adalagi yang bergabung,” ujarnya
Hingga hari ketiga masih ada kepala daerah yang belum menghadiri retret tanpa izin. Panitia mempersilahkan mereka jika akan bergabung dengan kepala daerah lainya dalam orientasi.
Sebelumnya, DPP PDIP melalu surat bernomor 7294/IN/DPP/II/2025 tentang instruksi harian ketua umum, memerintahkan anggotanya yang menjabat kepala daerah untuk menunda perjalanan menuju retret di Akmil Magelang. Surat itu ditandatangani Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.
Instruksi itu keluar setelah Hasto Kristiyanto ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. Namun, ada beberapa kepala daerah kader PDIP yang menghadiri retret, tiga diantaranya yang memutuskan hadir yakni Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma, Bupati Malang Sanusi, dan Bupati Blitar Rijanto.
(Besse Arma/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: