Polemik Tambang di Raja Ampat, Yenny Wahid Singgung Manusia Serakah

1 day ago 12
TOKOH PEREMPUAN: Yenny Wahid, putri Presiden Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). (Instagram Yenny Wahid)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang lebih dikenal sebagai Yenny Wahid, turut menyuarakan keprihatinan atas potensi kerusakan lingkungan di kawasan Raja Ampat, Papua Barat, akibat aktivitas tambang nikel.

Dalam unggahannya di insya, Yenny mengutip kata-kata tokoh dunia Mahatma Gandhi.

"Dunia ini cukup untuk memenuhi kebutuhan semua orang, tapi tidak cukup untuk memenuhi keserakahan manusia," ujar Yenny dikutip pada Kamis 12/6/2025).

Ia menekankan bahwa keajaiban alam seperti Raja Ampat tidak bisa diciptakan kembali dengan uang, tak peduli berapa triliun rupiah yang digelontorkan.

"Alam bawah laut terbentuk miliaran tahun sebelum manusia ada. Setiap makhluk laut adalah bagian dari simfoni ciptaan Tuhan,” Yenny menuturkan.

Putri dari Gus Dur ini juga mengingatkan bahwa tugas manusia bukan mengeksploitasi, melainkan menjaga dan menikmati karunia alam tersebut.

"Generasi mendatang juga berhak untuk melihat keajaiban ini,” tegasnya.

Yenny menyambut baik keputusan Presiden Prabowo Subianto yang telah membatalkan empat dari lima izin tambang di kawasan Raja Ampat. Ia berharap satu izin sisanya juga segera dicabut.

Tak lupa, Yenny menyampaikan apresiasi kepada para aktivis lingkungan dan organisasi internasional seperti Greenpeace yang terus mengawal isu ini. Ia menyatakan komitmennya sebagai bagian dari NU untuk mendukung pelestarian Raja Ampat, demi keberlangsungan generasi mendatang.

"Pendapatan dari tambang nikel tidak sebanding dengan kerusakan yang ditimbulkannya. Karena alam yang rusak tidak bisa dikembalikan," kuncinya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |