Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto berencana menggunakan uang hasil pengembalian dari para koruptor untuk membantu membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Prabowo menegaskan bahwa dana negara harus digunakan sepenuhnya untuk kepentingan rakyat dan tidak boleh bocor akibat korupsi. la juga mengingatkan bahwa subsidi transportasi publik, termasuk kereta, merupakan bentuk kehadiran negara yang dibiayai oleh pajak rakyat.
Prabowo juga menyatakan proyek ini juga sebagai simbol kerja sama strategis Indonesia dengan Tiongkok dan menegaskan keyakinannya bahwa negara mampu menanggung beban tersebut.
Prabowo optimis pemerintah sanggup membayar utang proyek tersebut, dengan estimasi sekitar Rp 1,2 triliun per tahun.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan rencana Prabowo tersebut masih didiskusikan dengan kementerian dan lembaga terkait.
"Ini masih didiskusikan, masih didiskusikan, nanti detailnya, (saat ini) masih garis-garis besarnya," tutur Menkeu Purbaya setelah mengisi kuliah umum di Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya pada Senin sore (10/11).
Namun demikian kata Purbaya, pemerintah berencana mengirim tim ke Tiongkok untuk membahas mekanisme pembayaran utang proyek Whoosh. Ia pun berharap bisa diajak serta agar tahu apa yang dibahas dan didiskusikan dalam pertemuan tersebut.
"Dan mungkin Indonesia akan kirim tim ke Cina lagi kan, untuk diskusi seperti apa nanti pembayaran (utang Whoosh) persisnya. Kalau itu, saya diajak biar tahu diskusinya seperti apa," ungkapnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































