Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi usai bersilaturahmi ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, Jumat (24/10) siang. (SILVESTER KURNIAWAN/RADAR SOLO)
FAJAR.CO.ID -- Rencana Ketua Umum Relawan Projo Budi Arie Setiadi untuk bergabung ke Partai Gerindra mendapat penolakan keras dari kader Gerindra di daerah. Alasannya penolakan kepada Budi Arie hampir sama yakni menjaga soliditas internal partai.
Salah satu penolakan terhadap wacana Budi Arie untuk bergabung dengan Partai Gerindra datang dari DPC Partai Gerindra Kota Solo. Secara tegas, DPC Partai Gerindra Kota Solo menyatakan keberatan terhadap niat mantan Menteri Koperasi dan UKM tersebut untuk bergabung dengan partai besutan Prabowo Subianto itu.
Ketua DPC Partai Gerindra Solo, Ardianto Kuswinarno, menegaskan penolakan terhadap rencana Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi bergabung dengan Partai Gerindra.
Ardianto yang juga anggota DPRD Solo menyebut penolakan tersebut sejalan dengan sikap sejumlah daerah lain dengan alasan menjaga soliditas internal partai.
Sebagaimana diketahui, Budi Arie secara terbuka menyampaikan keinginannya bergabung ke Gerindra dalam Kongres ke-3 Projo di Jakarta, awal November lalu.
Dia menyebut bahwa arah politik Projo pasca-pemilu akan sejalan dengan langkah Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang juga Ketua Umum Partai Gerindra.
“Saya meminta izin kepada seluruh anggota Projo untuk saya bergabung ke Partai Gerindra,” kata Budi Arie dalam acara Rakernas Projo di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Minggu (2/11).
Namun, gagasan itu tak sepenuhnya diterima dengan baik oleh para kader partai berlambang kepala garuda.
Ketua DPC Gerindra Kota Solo Ardianto Kuswinarno menyatakan, pihaknya menolak keras jika Budi Arie maupun kelompok relawan Projo masuk ke struktur partai. Menurutnya, Gerindra telah memiliki basis kader militan dan loyal tanpa perlu bergantung pada kekuatan eksternal.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































