
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diinisiasi pemerintah telah dimanfaatkan oleh hampir dua juta warga. Program ini bertujuan mendeteksi dini penyakit tidak menular yang banyak diderita masyarakat.
“Sehari 110.000 orang yang ikut, jadi sebulan bisa tiga juta,” ujar Budi Gunadi Sadikin saat mengunjungi kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/4/2025).
Berdasarkan hasil awal pelaksanaan program, Kementerian Kesehatan mencatat beberapa penyakit yang dominan ditemukan dalam pemeriksaan masyarakat. “Nomor satu ternyata gigi. Saya baru sadar kalau di puskesmas, 50 persen nggak ada dokter gigi. Makanya banyak masyarakat punya problem di gigi,” katanya.
Selain itu, dua penyakit lain yang paling banyak ditemukan adalah tekanan darah tinggi dan kadar gula darah tinggi. Kedua kondisi tersebut, menurut Menkes, berisiko berkembang menjadi penyakit serius jika tidak ditangani segera.
“Kalau tidak diobati dalam 5–6 tahun, bisa jadi stroke dan jantung. Makanya sekarang kematian banyak karena stroke dan jantung,” ujar Budi.
Ia menambahkan bahwa pihaknya tengah menjajaki upaya menambah jumlah dokter gigi serta meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan gigi. “Saya lagi bicara dengan fakultas kedokteran gigi. Sekolahnya mahal dan susah. Kalau tidak bisa menambah dokter gigi, kami akan latih tenaga lain agar bisa bantu masyarakat,” ucapnya.
Dalam kunjungannya ke kediaman Presiden Jokowi, Budi juga menyampaikan laporan terkait pelaksanaan program CKG. Presiden, menurut dia, mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan seluruh lapisan masyarakat.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: