Henri Subiakto dan Rocky Gerung
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar Komunikasi Politik, Prof Henri Subiakto, mengungkapkan betapa pertumbuhan ekonomi di masa orde baru melejit. Padahal era sebelumnya suram.
“Waktu Pak Karno, itu sempat kita mengalami ekonomi ya boleh dikatakan depresi gitu ya. Sampai kita itu inflasi 600 persen. Ada sanering, uang 1.000 dipotong sampai turun Rp1,” kata Henri dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (11/11/2025).
“Jadi kondisi waktu itu secara ekonomi ya itu memang sedang agak sulit gitu Indonesia,” tambahnya.
Hal tersebut, menurutnya berubah setelah Soeharto naik tahta. Karena dia memberdayakan ahli ekonomi dari Universitas Indonesia (UI).
“Tapi ketika Pak Harto, kemudian dia menggunakan para ahli ekonomi dari UI yang lulusan dari Amerika itu dilibatkan, beliau walaupun katakanlah ya pendidikannya cuma SMP. Waktu beliau masuk tentaraan itu kan SMP,” ucapnya.
Meski lulusan SMP, Henri mengatakan Soeharto sangat menghargai akademisi.
“Tapi karena beliau itu betul menghormati ilmuwan yang dianggap kompeten di bidangnya, maka pembangunan menjadi bagus,” ujarnya.
Di era order baru, dia mengatakan pertumbuhan ekonomi selalu 7 persen. Hal sulit dicapai di era setelah reformasi.
“Rata-rata 7 persen pertumbuhan ekonomi. Itu 30 tahun itu sekitar 7 persen. Itu yang menyebabkan, katakanlah ekonomi Indonesia itu mengalami perkembangan secara modern, dan diakui bukan hanya oleh masyarakat,” jelasnya.
Meski begitu, dalam kesempatan berbeda, Pengamat Politik Rocky Gerung sebelumnya menyoroti bagaimana Soeharto menjalankan pemerintahannya. Walau memang punya rekam jejak yang kuat dalam pembangunan. Bahkan lebih baik dibanding presiden lainnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































