Soeharto
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, Kemna merespons pengangkatan Presiden ke-2 RI, Soeharto, sebagai pahlawan nasional.
Ia melontarkan sindiran menohok terhadap pihak-pihak yang mendukung pemberian gelar tersebut.
"Kalau logikanya yang menolak Soeharto jadi pahlawan adalah PKI, maka logikanya juga sama," ujar Jhon di trheads (13/11/2025).
"Yang mendukung Soeharto adalah kelompok koruptor, nepotisme, dan penjahat HAM,” tambahnya.
Ia juga menyinggung arah politik dan budaya penghargaan di Indonesia yang dinilainya sering kali tidak proporsional.
“Begitulah terus sampai Gibran diangkat jadi pahlawan,” tandasnya.
Sebelumnya, Pengacara sekaligus pegiat media sosial, Nazlira Alhabsy, merespons polemik pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.
Ia menyindir publik yang masih sibuk memperdebatkan sosok mantan presiden yang telah wafat, sementara ada pemimpin yang masih hidup justru lolos dari jerat keadilan.
“Kalian ribut soal bagaimana negara menyikapi mantan presiden yang telah tiada,” ujar Nazlira di X @Naz_lira (12/11/2025).
“Padahal dibutuhkan ratus kali lipat energi guna meluruskan negara menyikapi mantan presiden yang belum mati,” tambahnya.
Dikatakan Nazlira, tidak penting lagi apakah publik menyukai atau membenci sosok yang telah tiada, sebab urusan mengadili mereka sudah menjadi kewenangan Sang Pencipta.
“Tak penting suka atau benci kalian bagi yang telah tiada, karena mendiang tak butuh lagi menerima budi atau pun sanksi, urusan mengadili mereka telah diambil alih Yang Maha Kuasa,” ucapnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































