FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pemerintah berencana membatasi game online. Setelah kasus ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat, 7 November 2025.
Hal tersebut berembus dari Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Berdasarkan penyampaian dari Presiden Prabowo.
“Beliau (Prabowo) tadi menyampaikan bahwa kita juga masih harus berpikir untuk membatasi dan mencoba bagaimana mencari jalan keluar terhadap pengaruh-pengaruh dari game online,” kata Hadi
“Karena, tidak menutup kemungkinan, game online ini ada beberapa yang di situ, ada hal-hal yang kurang baik, yang mungkin itu bisa memengaruhi generasi kita ke depan,” tambahnya.
Dia memberi contoh game yang dimaksud seperti PUBG. Game tersebut, kata dia, membuat anak-anak mudah belajar senjata.
“Misalnya contoh, PUBG. Itu kan di situ, kita mungkin berpikirnya ada pembatasan-pembatasan ya, di situ kan jenis-jenis senjata, juga mudah sekali untuk dipelajari, lebih berbahaya lagi,” ujarnya.
Wacana itu didukung Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Dia menyebutnya sebagai langkah penceahan agar kejadian seperti di SMAN 72 Kelapa Gading tak terulang lagi.
"Tentunya pemerintah DKI Jakarta akan memberikan dukungan sepenuhnya apa yang menjadi kebijakan pemerintah untuk mengatasi agar persoalan yang terjadi di SMA 72 tidak terulang kembali," kata Pramono kepada wartawan di Balai Kota, Senin (10/11/2025).
Diketahui, ledakan terjadi di lingkungan SMAN 72 Kelapa Gading pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB, saat siswa dan guru sedang menunaikan salat Jumat di masjid sekolah.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































