FAJAR.CO.ID, GOWA -- Dugaan pemerasan terhadap seorang sopir mendadak bikin heboh warga Gowa. Tiga oknum anggota TNI diduga terlibat setelah berpura-pura sebagai polisi.
Berdasarkan informasi yang didapatkan fajar.co.id, ketiganya menuduh sopir asal Kabupaten Bulukumba itu membawa calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (7/11/2025) di Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.
Korban, AI (20), sopir lintas daerah, mengaku awalnya hanya menerima telepon dari seseorang di Jeneponto yang meminta bantuan untuk menjemput penumpang menuju Kabupaten Barru.
“Saya ditelpon orang dari Kabupaten Jeneponto, disuruh ambil penumpang di depan Masjid Panciro. Saya menunggu di situ sekitar satu jam lebih,” ujar AI, Rabu (12/11/2025).
Namun setelah lama menunggu, AI kembali menghubungi orang yang memintanya menjemput penumpang tersebut.
“Saya minta nomor penumpangnya, tapi tidak dikasih. Saya sudah beberapa kali telpon dan bilang, kenapa lama sekali,” ungkapnya.
Tak lama kemudian, orang itu menelpon kembali dan mengatakan penumpang tidak jadi berangkat karena mobil yang digunakan AI dianggap tidak muat. AI pun melanjutkan perjalanan seperti biasa.
Namun baru beberapa kilometer dari lokasi, saat melintas di sekitar Jembatan Kembar, mobilnya tiba-tiba dihentikan oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor.
“Mereka tanya saya bawa apa. Saya jawab penumpang. Tapi mereka bilang saya bawa TKI ilegal dan suruh menepi,” kata AI.
Kedua pria itu kemudian memeriksa isi mobil dan menuduh AI membawa calon TKI ilegal ke luar daerah.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































