Lebaran 2025: 358 Juta Pergerakan, Ini Fakta dan Angkanya

1 week ago 19
Kendaraan pemudik terjebak kemacetan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM KM 150, Mekarjaya, Jawa Barat, Jumat (5/4/2024). Pada H-5 Lebaran 2024 arus lalu lintas di Tol Trans Jawa itu mulai terjadi kepadatan volume kendaaraan yang melintas. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan bahwa jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan dalam dan antarprovinsi selama masa Lebaran 2025 mencapai sekitar 154,6 juta orang. Angka ini mengalami penurunan sebesar 4,69 persen dibandingkan dengan realisasi pada 2024 yang tercatat sebanyak 162,2 juta orang.

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi dalam konferensi pers Penutupan Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 di Jakarta pada Sabtu menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap penyebab turunnya jumlah pemudik tahun ini.

Saat menjawab pertanyaan awak media mengenai kemungkinan penurunan jumlah pemudik akibat menurunnya daya beli masyarakat, Menhub Dudy menilai bahwa penurunan tersebut tidak signifikan dan tidak berkaitan langsung dengan kondisi daya beli.

“Saya harapkan bahwa mungkin itu adalah pilihan-pilihan masyarakat yang mungkin ingin berlebaran di tempat masing-masing seperti di Jakarta. Tapi saya rasa dengan hanya penurunan 4,69 persen itu bukan sebuah angka yang signifikan apabila dibandingkan tahun kemarin,” kata Dudy.

Namun demikian, bila dibandingkan dengan hasil survei atau proyeksi, jumlah aktual masyarakat yang bepergian selama Lebaran 2025 justru lebih tinggi sebesar 5,6 persen. Sebelumnya, Kemenhub memperkirakan sebanyak 146,67 juta orang akan melakukan perjalanan di periode tersebut.

Total pergerakan masyarakat secara nasional selama masa Angkutan Lebaran 2025, yakni dari 21 Maret hingga 11 April 2025, mencapai sekitar 358.211.415 pergerakan berdasarkan data mobile positioning dari operator seluler.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |