Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Bambang Soesatyo memuji kinerja apik Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Berkat Purbaya, rakyat tiba-tiba melek ekonomi.
Bamsoet, sapaan karibnya mengulas kembali pernyataan Purbaya bahwa, negeri ini selama sepuluh tahun menambah utang lebih dari tujuh ribu triliun, dikorupsi tiga ribu triliun, dan anehnya tidak bisa bayar cicilan bunga tiga ratus triliun.
"Kalimat itu meluncur begitu saja dari bibir Purbaya Yudha Sadewa Tidak pakai diksi akademik, tidak dibungkus eufemisme teknokratik. Hanya kalimat lugas, tapi cukup untuk membuka ruang kuliah ekonomi terbesar di republik ini," kata Bamsoet melalui keterangannya di Instagram, dilansir pada Rabu (12/11).
Menurutnya, selama bertahun-tahun, ekonomi di negeri ini adalah bahasa kasta atas. Kata "defisit" terdengar seperti ancaman kiamat. Kata "surplus" seolah kabar gembira, meski rakyat tak pernah tahu surplus itu mampir ke dapur siapa.
Namun tiba-tiba, dinding menara itu retak. Sebuah nama - Purbaya menendang pintu menara gading itu dari dalam, membuka ruang dialog di bawah. kalimatnya terasa seperti "kebocoran kebenaran" dari ruang steril kekuasaan. la bukan sedang membakar, tapi menyalakan. Bukan sedang menyerang, tapi menggugah.
"Begitulah efek domino literasi. Rakyat mulai menghitung. Bukan lagi sekadar mengeluh harga sembako, tapi menelusuri kenapa anggaran tak sampai," ungkapnya.
"Semua belajar, semua bicara. Freire menyebutnya conscientização kesadaran kritis yang membuat rakyat tak lagi pasif, tapi partisipatif dan mampu membaca kekuasaan," sambung mantan Ketua MPR RI ini.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































