Indonesia-AS Bahas Penurunan Tarif

8 hours ago 6
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu dengan Ambassador Jamieson Greer dari United States Trade Representative (USTR) guna melanjutkan progres negosiasi tarif resiprokal AS di Washington D.C, Kamis (17/4/2025). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu dengan Ambassador Jamieson Greer dari United States Trade Representative (USTR) guna melanjutkan progres negosiasi tarif resiprokal AS di Washington D.C, Kamis (17/4/2025). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

FAJAR.CO.ID -- Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengadakan pertemuan dengan Ambassador Jamieson Greer dari United States Trade Representative (USTR) untuk membahas kelanjutan negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat, Airlangga menyatakan bahwa USTR menjadi lembaga terdepan yang bertanggungjawab mengoordinasikan kebijakan perdagangan internasional AS, tarif komoditas, dan merupakan negosiator perdagangan utama untuk AS dalam semua perjanjian perdagangan dan investasi bilateral, regional, dan multilateral.

Ia menambahkan bahwa karena itu USTR menjadi pihak AS pertama yang akan didatangi oleh perwakilan semua negara dalam melakukan negosiasi tarif dengan AS.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan beberapa penawaran dan permintaan dari Pemerintah Indonesia sebagai respons terhadap kebijakan tarif perdagangan AS.

“Sebagai sesama negara demokratis terbesar, Indonesia dan AS terbuka untuk kerja sama yang saling menguntungkan, khususnya kerja sama untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang,” ujarnya.

Ia memaparkan strategi Indonesia dalam mengajukan penurunan tarif perdagangan, termasuk rencana peningkatan impor barang dari AS guna menyeimbangkan neraca perdagangan. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk merealokasi pembelian nasional terhadap produk energi (migas), serta produk pertanian seperti kedelai dan gandum dari AS.

Indonesia juga mengusulkan penguatan kerja sama di bidang mineral kritis (critical minerals) dan mendorong investasi strategis melalui skema bisnis ke bisnis (B-to-B).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |