Dukung Program Pembangunan SDM, Prof Budu: Anak Kita Tak Boleh Buta Belajar karena Rabun!

1 week ago 19
IST

Fajar.co.id, Jakarta — Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) menegaskan komitmennya untuk mendukung agenda pembangunan kesehatan nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Melalui audiensi bersama Wakil Menteri Kesehatan RI, dr. Benjamin Paulus Octavianus, Sp.P(K), FISR, di Jakarta, Selasa, 11 November 2025.

Ketua Umum PERDAMI Prof. dr. Budu, Ph.D., SpM(K), M.Med.Ed menuturkan bahwa upaya Aksi Serbuan Koreksi Gangguan Refraksi Anak Sekolah, pemenuhan kuota operasi katarak masyarakat, serta pelaksanaan Survei Nasional Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) merupakan bagian nyata dukungan PERDAMI terhadap visi pemerintah mewujudkan Indonesia sehat dan berdaya saing menuju “Indonesia Emas 2045”.

"Gangguan refraksi, yang meliputi rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme, diidentifikasi sebagai masalah paling umum yang berdampak langsung pada capaian belajar anak," tandas Guru Besar Fakultas Kedokteran Unhas itu.

Data yang disajikan menunjukkan, di sejumlah kota besar, proporsi gangguan refraksi anak usia sekolah sudah menembus tiga hingga empat dari setiap sepuluh anak. Di tingkat remaja, studi PERDAMI 2025 pada siswa SMP menemukan sekitar sepertiga mengalami miopia dan lebih dari tiga perempat belum pernah menggunakan kacamata—indikasi cakupan koreksi yang masih rendah.

Penguatan Layanan Dasar

PERDAMI mengusulkan pelaksanaan Aksi Upaya Serbuan Koreksi—skrining massal dan koreksi gangguan refraksi—dengan titik berat pada sekolah dasar, utamanya sekolah-sekolah rakyat. Gagasan ini dirancang sebagai sinergi Kemenkes–PERDAMI–IROPIN (Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia, GAPOPIN (gabungan Pengusaha Optik Indonesia) bersama bersama lembaga filantropi, agar deteksi dan pemberian kacamata koreksi berlangsung cepat, terukur, dan merata.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |