Budiman Sudjatmiko Kena Sentil: Dulu Tolak Soeharto, Sekarang Tepuk Tangan

1 week ago 17
Aktivis eks politisi PDIP Budiman Sudjatmiko menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). . ANTARA FOTO/Fauzan/YU (ANTARA FOTO/FAUZAN)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto, oleh Presiden Prabowo Subianto terus menuai reaksi publik.

Dalah satu yangmemberikan komentar menohok datang dari pegiat media sosial, Saepudin Syarif.

Saepudin menyinggung sikap Budiman Sudjatmiko, eks aktivis reformasi yang dulu dikenal sebagai penentang keras Soeharto.

"Dahulu Budiman lantang melawan Soeharto hingga dipenjara,” tulis Saepudin di trheads (11/11/2025).

Ia mengingatkan bahwa Budiman bahkan sempat menolak keras ketika pada tahun 2016 muncul wacana menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional.

"Tahun 2016 nolak Soeharto yang hendak dipahlawankan,” sebutnya.

Kini, Budiman telah bergabung dengan lingkaran Prabowo dan didapuk sebagai Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin).

Adapun Prabowo, justru memberikan gelar pahlawan nasional kepada Soeharto, sesuatu yang sangat ditolak Budiman sebelum masuk pemerintahan.

“Tu komen anggap aja si Budi dah mati sejak gabung penculik. Bagaimana sekarang?,” tandasnya.

Sebelumnya, Pengamat Politik dan Ekonomi, Heru Subagia, menyebut bahwa keputusan menjadikan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional perlu dikaji dari sisi sejarah dan politik kekuasaan.

“Saya sebagai warga negara melihat kondite atau berbicara bagaimana sejarah berawal, dimulai, diperjuangkan, dan bahkan pada akhirnya dikontrol oleh sebuah rezim,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Selasa (11/11/2025).

Dikatakan Heru, dalam perjalanan sejarah pembentukan negara, banyak tokoh-tokoh yang produktif namun akhirnya berbenturan dengan kepentingan kekuasaan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |