Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria resmi dilantik Presiden Prabowo sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/11).
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria resmi dilantik Presiden Prabowo sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menggantikan Laksana Tri Handoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/11).
Selain itu dalam waktu bersamaan, Amarulla Octavian juga dilantik sebagai Wakil Kepala BRIN.
Ketua ICMI ini dinilai memiliki rekam jejak moncer, baik di bidang pendidikan, penelitian, maupun kebijakan publik.
Arif Satria menjadi rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam usia yang cukup muda. Pria kelahiran Pekalongan ini terpilih menjadi Rektor IPB di usianya yang mencapai 46 tahun.
Arif lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, pada 17 September 1971. Masa kecilnya ditempa di kota batik itu. Sejak SD hingga SMA, ia dikenal sebagai siswa teladan.
Kariernya sebagai pengajar dimulai pada 1997 di Fakultas Perikanan IPB. Ia dikenal sebagai dosen muda yang aktif meneliti dan membimbing mahasiswa.
Arif kemudian dipercaya menjadi Direktur Riset dan Kajian Strategis IPB pada 2008, sebelum dipilih sebagai Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) pada 2010.
Rekam jejaknya terus menanjak.
Pada 2017, ia resmi terpilih sebagai Rektor IPB. Kepemimpinannya dianggap membawa semangat baru. Kampus yang ia pimpin bertransformasi lebih adaptif terhadap tantangan global. Visi inovasi dan kewirausahaan menjadi sorotan.
Arif menargetkan 10 persen lulusan IPB menjadi wirausaha baru. Ia mendorong lahirnya startup di sektor pertanian, perikanan, dan peternakan.
Langkah itu membuat IPB tidak hanya fokus mencetak akademisi, tetapi juga motor penggerak ekonomi kerakyatan. Pada 2023, kepercayaan civitas akademika kembali mengalir.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































