Setahun Prabowo-Gibran, Pengamat Politik: Rakyat Disuguhi Temuan Receh dan Pencitraan Murahan

13 hours ago 5
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik dan Ekonomi, Heru Subagia, menyebut satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran masih jauh dari harapan publik.

Dikatakan Heru, capaian yang ditampilkan pemerintah lebih banyak bersifat seremonial dan pencitraan.

“Isu besar bagi saya adalah satu tahun Prabowo berjalan, rakyat hanya disuguhi temuan receh dan dijadikan pencitraan murahan,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Selasa (21/10/2025).

Heru menyinggung langkah pemerintah yang menonjolkan pengembalian dana Rp13 triliun dari Kejaksaan Agung ke negara sebagai bentuk keberhasilan dalam pemberantasan korupsi.

Menurutnya, hal tersebut justru menunjukkan paradoks dalam penegakan hukum era Prabowo-Gibran.

“Ketika uang Rp13 triliun dijadikan isu besar, itu hanya pertunjukan. Sementara penindakan terhadap koruptor kelas kakap yang merugikan negara ribuan triliun justru tak tersentuh,” jelasnya.

Ia menilai, komitmen pemerintah dalam pemberantasan korupsi tidak menunjukkan keseriusan.

“Prabowo hanya memindahkan isu seolah-olah rampasan Rp13 triliun itu heroik. Padahal ini penceritaan murahan untuk menutupi kegagalan di sektor lain,” kata Heru tegas.

Lebih lanjut, Heru menilai kegagalan paling nyata pemerintahan saat ini terletak pada sektor ekonomi rakyat, terutama koperasi desa dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kata Heru, dua program andalan tersebut gagal memberikan dampak signifikan bagi masyarakat.

“Isu pertama, koperasi desa yang menjadi portofolio ekonomi kerakyatan terbukti gagal. Bahkan, Budi Arie dilengserkan dari kursi Menteri Koperasi,” ungkapnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |