
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Tudingan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa soal adanya dana Rp4,1 miliar di Provinsi Jawa Barat mengendap di bank tidak diterima begitu saja Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
KDM, sapaan akrab Dedi Mulyadi tidak tinggal diam. Dia mencoba melakukan penelusuran terkait kebenaran data yang diklaim menteri keuangan tersebut.
Setelah melakukan penelusuran, Dedi Mulyadi pun memastikan tidak ada dana APBD Jabar sebesar Rp 4,1 triliun yang mengendap.
KDM mengaku telah mendatangi Bank Indonesia dan mendapat penjelasan bahwa tidak ada dana yang mengendap sebesar Rp4,1 triliun dalam bentuk deposito di kas Pemprov Jabar.
"Kita sudah selesai mendapat penjelasan dari Bank Indonesia. Bank Indonesia ini adalah bank sentral, jadi jangan sampai ada pertanyaan atau pernyataan yang keliru. Jadi, ada nggak duit Rp 4,1 triliun yang deposito," kata KDM dalam keterangan di Bandung, Rabu (22/10) sebagaimana dilansir dari Antara.
Dari penjelasan BI, kata Dedi, bank sentral mencatat ada dana di kas daerah sebesar Rp3,8 triliun dalam bentuk giro yang masuk pada 30 September 2025.
Kemudian ada dana lain yang menjadi deposito Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang dikelola secara mandiri di luar kas Pemprov Jabar.
"Yang ada adalah pelaporan keuangan per 30 September, ada dana yang tersimpan di kas daerah dalam bentuk giro sebesar Rp 3,8 triliun. Sisanya adalah deposito BLUD di luar kas daerah yang menjadi kewenangannya BLUD masing-masing," ujarnya.
Uang Rp 3,8 triliun yang tercatat pada 30 September, kata Dedi, saat ini dipastikan sudah digunakan untuk membiayai sejumlah proyek pembangunan, perjalanan dinas, hingga biaya operasional.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: