Isu Kereta Cepat Makin Panas, Chusnul Chotimah Dorong Kejaksaan hingga KPK Adili Jokowi

4 hours ago 7
Arsip - KCIC atau Whoosh memberikan diskon spesial untuk penumpang kereta cepat whoosh. (ANTARA/Rubby Jovan)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat Medsos, Chusnul Chotimah, kembali meramaikan isu kereta cepat yang dianggap sarat dugaan korupsi.

Seperti diketahui, sosok yang pertama kali menyinggung ini adalah mantan Menkopolhukam, Prof. Mahfud MD.

Setelah Mahfud, giliran ekonom senior, Anthony Budiawan yang blak-blakan menyinggung hal tersebut.

"Pakar ekonomi dan mantan penyidik KPK, ada pemufakatan jahat di kereta cepat whoosh. Ada indikasi korupsi," kata Chusnul di X @ch_chotimah2 (22/10/2025).

Ia pun tidak tanggung-tanggung menandai akun Kejaksaaan RI hingga KPK agar menjadikan isu itu sebagai atensi.

"Adili Jokowi," timpalnya.

Sebelumnya, Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, menegaskan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sejak awal sudah bermasalah dan sarat dengan dugaan praktik korupsi.

Ia mengatakan, pernyataannya ini merupakan bentuk pengaduan masyarakat (Dumas) terbuka kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sekaligus sebagai jawaban atas imbauan lembaga antirasuah itu agar Prof. Mahfud MD melaporkan dugaan korupsi KCJB secara resmi.

Anthony menilai aneh jika KPK masih berpura-pura tidak mengetahui indikasi korupsi dalam proyek strategis tersebut.

"Sungguh aneh kalau KPK masih mempertanyakan hal ini, bahkan menghimbau masyarakat melaporkan dugaan korupsi yang sudah terbentang jelas di depan mata. Hal ini mencerminkan komisioner KPK saat ini tidak kompeten,” ujar Anthony kepada fajar.co.id, Selasa (21/10/2025).

Lebih lanjut, Anthony mengurai sejumlah poin yang menurutnya menunjukkan adanya indikasi kuat korupsi dan manipulasi dalam proyek KCJB.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |