Herwin Sudikta Sindir Pelaporan Meme Bahlil: Menjilat Kini Dianggap Bentuk Pengabdian

3 hours ago 6
Ilustrasi - Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia (kedua kanan). Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir/app/wpa.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Herwin Sudikta, merespons langkah kelompok yang menamakan diri Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) setelah melaporkan sejumlah akun media sosial ke Polda Metro Jaya.

Laporan itu terkait unggahan meme yang diduga menyindir Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

Dikatakan Herwin, tindakan seperti itu mencerminkan budaya feodal dan kepentingan politik yang dibungkus dengan dalih loyalitas.

"Di negeri para begundal, cara menjilat kini dianggap bentuk pengabdian,” ujar Herwin kepada fajar.co.id, Selasa (21/10/2025).

Ia melanjutkan, dalam situasi politik seperti sekarang, perilaku menjilat justru sering dipandang sebagai bentuk kesetiaan. "Semakin lihai, semakin dianggap loyal,” sebutnya.

Herwin bahkan menyindir bahwa perilaku tersebut kini seolah memiliki jenjang karier tersendiri, lebih jelas dibandingkan sistem meritokrasi birokrasi pemerintahan.

"Menjilat pun akhirnya punya jenjang karir yang jelas, bahkan lebih meritokratif dari jabatan birokrasi itu sendiri,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya, laporan terhadap para pembuat meme itu dilayangkan oleh sejumlah kader muda yang mengatasnamakan AMPG.

Mereka menilai unggahan meme Bahlil Lahadalia di berbagai platform media sosial telah melanggar etika dan mencemarkan nama baik partai.

Wakil Ketua Umum AMPG, Sedek Bahta, menyebut bahwa laporan tersebut tidak hanya menyoroti meme yang menyerang pribadi Bahlil, tetapi juga konten yang dianggap merugikan Partai Golkar secara institusional.

“Konten-konten itu sudah memenuhi unsur pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 27 dan 28 Undang-Undang ITE, serta Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik,” ujar Sedek dikutip pada Selasa (21/10/2025).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |