Emak-Emak di Riau Bilang Minyakita Minyak Sampah, Dandhy Laksono Sindir Presiden: Ulah Kekuatan Asing?

4 days ago 10
Dandhy Laksono / Instagram

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Sutradara film "Dirty Vote", Dandhy Laksono, kembali mengkritik kebijakan pemerintah, kali ini terkait masalah minyak goreng bersubsidi, Minyakita.

Dandhy menyoroti berbagai persoalan mulai dari perusakan hutan untuk sawit, kualitas minyak yang rendah, hingga pengurangan takaran isi kemasan.

"Hutannya dihabisi untuk sawit. Minyak sawitnya kualitas rendah. Dijualnya di atas Harga Eceran Tertinggi. Takarannya dikurangi," ujar Dandhy di Instagram (9/3/2025).

Ia juga menyoroti pernyataan seorang pejabat yang menyebut bahwa fenomena ini merupakan bagian dari intervensi asing.

"Presidennya, ini ulah kekuatan asing yang ingin memecah belah Indonesia," tambahnya, menyindir respons pemerintah terhadap berbagai persoalan yang terjadi.

Unggahan Dandhy tersebut turut disertai dengan video yang menunjukkan ocehan emak-emak soal isi kemasan minyak goreng yang seharusnya berisi satu liter, namun ternyata hanya sekitar 750 ml.

Emak-emak tersebut merupakan warga dari suku Sakai, Riau.

"Minyakita ini gak bisa dipakai masyarakat sebetulnya. Satu kali pakai aja, untuk dua kali nggak bisa lagi," kata emak-emak tersebut.

Emak-emak tersebut juga menuturkan bahwa itulah gambaran Indonesia. Masyarakat kecilnya diberikan pasokan yang kualitasnya jauh dari kata layak.

"Inilah untuk masyarakat kecil yang minyakita, kalau minyak lain gak kebeli lagi udah. Ini (di Riau) penghasil terbesar nih sawitnya. Itulah pekerjaan dunia. Yang kecil dikasihnya makan minyak-minyak sampah," cetusnya.

Emak-emak itu bilang, generasi muda Indonesia tidak akan mampu berkembang dan bersaing jika hal-hal kecil seperti minyak goreng masih terkena tipuan para elite.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |