Ceramah Anies Baswedan di Masjid UGM Dipersoalkan Raja Juli, Dandhy Laksono Pasang Badan: Kantor Kemhut Gak Bisa Diandalkan

1 month ago 41
 Instagram @dadhy_laksono) Sutradara Film Dirty Vote, Dandhy Laksono (Foto: Instagram @dadhy_laksono)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Jurnalis dan aktivis Dandhy Laksono menanggapi pernyataan Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni yang mengkritik ceramah Anies Baswedan di Masjid Kampus UGM.

Dandhy menekankan bahwa kajian sosial-politik di tempat ibadah bukanlah hal baru dan telah lama menjadi bagian dari diskusi publik di berbagai institusi keagamaan.

"Seperti Salman ITB, masjid UGM sering bikin kajian sosial-politik," ujar Dandhy di X @Dandhy_Laksono (6/3/2025).

"Ceramah di beberapa gereja di Flores atau Papua isinya juga nyindir rezim yang proyeknya mengancam umat," tambahnya.

Dandhy menegaskan bahwa fenomena kritik sosial di tempat ibadah muncul karena kurangnya ruang dialog yang bisa diandalkan dari institusi negara.

"Kenapa di tempat ibadah? Karena kantor Kementerian Kehutanan gak bisa diandalkan atau jadi biang masalah,” tandasnya.

Pernyataan ini muncul di tengah polemik mengenai ceramah Anies Baswedan di Masjid Kampus UGM yang dikaitkan dengan politik pasca Pilpres.

Adapun Dandhy, menguatkan bantahannya kepada Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni yang sebelumnya mengkritisi Anies.

Dalam waktu dekat Dandhy bakal terlibat kajian publik bertajuk “Tambang bagi Organisasi Keagamaan & Perjuangan Revitalisasi Peran Agama terhadap Usaha Mewujudkan Keadilan Ekologi."

Selain Dandhy, kajian ini bakal menghadirkan sejumlah tokoh sebagai pembicara.

Sebelumnya, Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) dipadati jamaah pada Senin (3/3/2025) malam, saat Anies Rasyid Baswedan menyampaikan ceramah bertajuk "Ramadan Public Lecture".

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |