
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Saat azan Magrib berkumandang, segelas es teh manis atau es buah memang terasa begitu menggoda setelah seharian menahan dahaga.
Ditambah lagi, aneka takjil manis seperti kolak, kue, dan sirup seolah menjadi menu wajib berbuka.
Namun, tahukah kamu bahwa mengonsumsi es dan makanan manis secara berlebihan saat berbuka dapat berdampak buruk bagi tubuh?
Mengapa Banyak Orang Memilih Minuman Es dan Makanan Manis Saat Berbuka?
Setelah berpuasa selama lebih dari 12 jam, tubuh mengalami penurunan kadar gula darah yang dapat menyebabkan rasa lemas dan pusing. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan atau minuman manis sering dianjurkan untuk mengembalikan energi dengan cepat. Selain itu, sensasi segar dari minuman dingin juga sering dianggap bisa menghilangkan dahaga dengan lebih efektif.
Namun, meskipun es dan makanan manis bisa memberikan energi instan, mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan justru bisa berbahaya bagi kesehatan. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang perlu diwaspadai.
Dampak Minum Es Berlebihan Saat Berbuka
Saat perut kosong dalam waktu lama, tubuh mengalami perubahan suhu internal yang cukup signifikan. Ketika kita langsung mengonsumsi es saat berbuka, efek berikut bisa terjadi:
- Kontraksi Mendadak pada Perut Minum es dalam kondisi perut kosong dapat menyebabkan kontraksi mendadak pada organ pencernaan. Hal ini bisa menyebabkan perut terasa begah, kembung, bahkan nyeri.
- Memicu Masalah Pencernaan Suhu dingin dari es dapat memperlambat proses pencernaan makanan di dalam lambung. Akibatnya, tubuh kesulitan mencerna makanan dengan baik, yang bisa berujung pada gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare.
3.Meningkatkan Risiko Maag
Bagi penderita maag atau gangguan lambung lainnya, minum es secara berlebihan bisa memicu peningkatan produksi asam lambung yang menyebabkan perih dan tidak nyaman.
Dampak Konsumsi Makanan Manis Berlebihan Saat Berbuka
1.Lonjakan Gula Darah yang Drastis
Makanan manis memang membantu mengembalikan kadar gula darah yang turun selama puasa. Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan, kadar gula darah dapat melonjak terlalu tinggi dalam waktu singkat. Hal ini dapat memicu peningkatan kadar insulin yang berlebihan, yang dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: