Zulhilmi Yahya: Dugaan Korupsi Kuota Haji Lebih Melecehkan Pesantren dari Trans7

7 hours ago 3
Trans7 terancam diboikot

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Zulhilmi Yahya, ikut berkomentar mengenai polemik dugaan pelecehan pesantren oleh salah satu program Trans7 yang belakangan menuai aksi protes dari sejumlah santri dan kalangan pesantren.

Dikatakan Zulhilmi, kesalahan Trans7 bisa jadi disebabkan oleh kualitas pengawasan (QC) yang kurang baik dan voice over yang dianggap terlalu menuding.

“Okelah kalau Trans7 dianggap melecehkan pesantren dan kiai. Mungkin karena QC yang buruk dan voice over yang terlalu pointing," ujar Zulhilmi di trheads (17/10/2025).

"Tapi, Trans7 sudah minta maaf dan sowan ke Lirboyo langsung,” tambahnya.

Namun, Zulhilmi kemudian membandingkan kasus itu dengan dugaan korupsi kuota haji yang menurutnya justru lebih melecehkan nilai-nilai pesantren dan ormas Islam.

“Tapi, korupsi kuota haji jauh lebih melecehkan pesantren, kiai dan ormas Islam," sesalnya.

Kalau mau disamakan dengan Trans7, kata Zulhilmi, Yaqut Cholil Qoumas mesti minta maaf dan sowan juga ke 8.400 calon jamaah haji reguler yang batal haji.

"Batal gara-gara kuotanya dijual ke kuota haji khusus secara ilegal,” timpalnya.

Zulhilmi menegaskan bahwa praktik korupsi yang merugikan ribuan calon jamaah haji itu juga merupakan bentuk pelecehan terhadap lembaga-lembaga Islam.

Sebelumnya, pihak Trans7 akhirnya menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada*Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.

Permintaan maaf itu disampaikan usai program Xpose Uncensored menuai sorotan dan kecaman dari publik karena dinilai menyinggung para kiai serta dunia pesantren.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |