
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Diaspora Indonesia yang kini menetap di Amerika Serikat, Imam Shamsi Ali, turut mengomentari viralnya dua bocah yang terekam memungut sisa kue dalam perayaan HUT ke-80 RI di Kabupaten Gowa.
Shamsi Ali menggambarkan perbedaan nyata suasana acara perayaan kemerdekaan dengan realitas yang terjadi di lapangan.
“Di tengah panggung upacara, karpet merah dan deretan bangku kosong, seorang bocah kecil memunguti kue dari kotak makanan yang ditinggal begitu saja,” kata Shamsi Ali dikutip Selasa (19/8/2025).
Ia menegaskan, komentarnya bukanlah bentuk sindiran, melainkan refleksi atas kondisi sosial yang menurutnya masih jauh dari ideal.
“Saya bukan menyindir apalagi nyinyir. Tapi cermin,” tandasnya.
Lebih jauh, Shamsi menilai fenomena tersebut merupakan potret ketimpangan yang kerap ditutupi dengan retorika nasionalisme.
“Ketimpangan yang sering kita bungkus dengan kata-kata nasionalis,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, dua bocah yang viral memungut kue sisa tamu undangan di acara HUT RI ke-80 Kabupaten Gowa ternyata bernama Syamsul (7) dan Muh Aidil (8).
Berdasarkan cerita dari kerabat bocah yang saat ini viral itu, keduanya memang merupakan sejoli meskipun tidak seangkatan di sekolah.
Syamsul duduk di kelas satu SD Inpres Bertingkat Jalan Andi Tonro Kelurahan Bonto Bontoa, Kecamatan Somba Opu. Sementara Aidil duduk di kelas dua.
Syamsul merupakan anak kelima dari lima bersaudara pasangan suami istri Dorra dg Ngempo (52) dan Syarifah dg Lebang (48).
Adapun Aidil merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan suami istri Ansar dg Tawang (41) dan Sunniati (39).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: