Daniel Tarigan Bilang Perhitungan Kerugian Negara di Sejumlah Kasus Korupsi adalah Opini, Bukan Fakta, Kok Bisa?

2 hours ago 4

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat bisnis dan kebijakan publik, Daniel Christian Tarigan, mendadak mencuri perhatian lewat penjelasannya mengenai polemik perhitungan kerugian negara dalam berbagai kasus korupsi.

Dikatakan Daniel, angka kerugian negara yang kerap diumumkan penegak hukum bukanlah sebuah fakta mutlak, melainkan hitungan yang sifatnya bisa diperdebatkan.

Tarigan menyebut bahwa publik selama ini hanya menerima angka kerugian negara sebagai sesuatu yang final tanpa memahami bahwa dasar perhitungan tersebut tidak tunggal.

“Kerugian negara itu opini, bukan fakta. Kita bahas pakai konsep akuntansi dan hukum pidana,” ujar Daniel dikutip dari Instagram pribadinya @danielchtarigan (22/11/2025).

Ia menjelaskan, metode penilaian dalam akuntansi bisa menghasilkan angka kerugian yang berbeda, sekalipun objek yang dinilai sama.

Perbedaan asumsi, pendekatan, hingga perspektif, membuat nilai kerugian bisa berubah drastis.

“Beda metode, beda angka kerugian,” ucapnya.

Daniel kemudian mencontohkan kasus penjualan aset negara. Jika memakai Historical Cost, transaksi bisa dinilai menguntungkan.

Namun ketika dibandingkan dengan nilai pasar atau fair value, justru tampak seperti kerugian. Bahkan pendekatan opportunity cost dapat memunculkan angka berbeda lagi.

“Jadi, untung atau rugi? Tergantung metode mana yang lu pilih,” katanya.

Karena itu, ia menilai bahwa kerugian negara pada dasarnya adalah judgment call bukan fakta objektif.

Bahkan dalam laporan keuangan saja, perbedaan metode penyusutan bisa mengubah besar kecilnya keuntungan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |