FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis perempuan Ida N Kusdianti tidak mampu menyembunyikan keprihatinannya terkait dinamika hukum yang tengah bergulir, termasuk penetapan tersangka terhadap Roy Suryo Cs.
Ia menegaskan, bila Presiden Prabowo terus membiarkan berbagai kejanggalan yang disebutnya terkait “kejahatan Jokowi”, maka potensi gejolak besar di tengah masyarakat bukan hal yang mustahil.
Dikatakan Ida, publik kini semakin jeli menilai proses yang terjadi.
Ia menekankan bahwa masyarakat mengikuti persidangan, melihat rangkaian peristiwa, dan merasakan ada ketidakwajaran yang tak kunjung dijelaskan secara terang.
"Rakyat hari ini tidak buta atas peristiwa yang sedang dimainkan oleh pihak kepolisian. Rakyat tidak tuli atas fakta-fakta persidangan yang berlangsung,” ujar Ida kepada fajar.co.id, Sabtu (22/11/2025).
Ida menyebut masyarakat merasakan adanya persoalan yang seperti sengaja dibiarkan menggantung.
Ia menyinggung penolakan audiensi dan tertutupnya ruang dialog, yang menurutnya justru memunculkan pertanyaan besar mengenai sikap aparat.
"Ketika audiensi ditolak, ketika dialog ditutup, ketika suara kritis justru diberi cap tindakan kriminal, satu pertanyaan besar menggema di hati masyarakat, apa yang sebenarnya sedang ditakutkan oleh pihak kepolisian?” lanjutnya.
Ida juga menaruh perhatiannya pada pernyataan Ketua Komisi Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie, yang mendorong opsi damai dalam kasus ijazah Jokowi. Baginya, hal itu semakin melukai rasa keadilan warga.
"Di mana letak keberanian moral sebuah komisi reformasi bila yang diutamakan adalah jalan damai, bukan jalan kebenaran?," tegasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































