Tiktok Akan Investasi Di Thailand sebesar USD 8.8 M, Kenapa Bukan Di Indonesia?

4 days ago 9
Ilustrasi Tiktok

FAJAR.CO.ID, Jakarta-- Secara resmi mengumumkan rencana investasi ke negara Thailand sebesar USD 8.8 miliar.

Investasi dalam jumlah banyak tersebut, akan digunakan untuk mendirikan pusat data dalam periode lima tahun ke depan.

Pengumuman ini, disampaikan langsung oleh Vice Presiden of Public Policy Tiktok, Helena Lersch, dalam sebuah acara di Bangkok.

Pilihan Tiktok untuk mendirikan pusat datanya di Thailand, bukan di Indonesia, merupakan sebuah cerminan kekalahan Indonesia dalam menarik minat investor asing di kawasan Asia Tenggara.

Salah satu alasan di balik keputusan ini adalah masalah premanisme dan pemerasan yang masih terjadi di Indonesia, dimana oknum organisasi masyarakat (ormas) sering meminta uang atau "jatah" kepada investor atau perusahaan.

Tidak tinggal diam, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) juga telah melaporkan bahwa praktik pemalakan semacam ini semakin meresahkan bagi para pelaku usaha di Indonesia.

Shinta Widyani Kamdani, Ketua Umum Apindo, juga menekankan bahwa tindakan premanisme tidak hanya menjadi beban bagi dunia usaha tetapi juga berpotensi merusak iklim investasi di Indonesia.

Ia menegaskan bahwa, gangguan ini menciptakan ketidakpastian bagi perusahaan.

"Gangguan yang muncul akibat tindakan semacam ini memicu peningkatan biaya berusaha, meningkatkan ketidakpastian dalam berbisnis," ungkap Shinta, dikutip Minggu (9/3/2025).

Kemudian, gangguan ini yang dapat membuat investor berpikir dua kali sebelum menanam modal di Indonesia, sehingga berdampak negatif pada saya saing negara sebagai destinasi investasi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |