Soal Pemangkasan TKD dalam APBN 2026, Anthony Budiawan: Ini Tidak Sesederhana Ucapan Menkeu Purbaya

4 hours ago 3
Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies), Anthony Budiawan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, merespons langkah pemerintah yang memangkas anggaran Transfer ke Daerah (TKD) dalam APBN 2026.

Dikatakan Anthony, pemerintah memastikan memangkas anggaran Transfer ke Daerah (TKD) pada tahun 2026 sekitar 25 persen dari postur awal anggaran sebesar Rp864,1 triliun.

"Artinya, terjadi pemangkasan sebesar Rp214,1 triliun,” ujar Anthony kepada fajar.co.id, Jumat (17/10/2025).

Ia menambahkan, bila dibandingkan dengan proyeksi tahun 2025 sebesar Rp919,9 triliun, penurunan tersebut mencapai sekitar 30 persen.

“Kalau ditelusuri ke belakang, TKD tahun 2026 merupakan yang terendah selama 10 tahun terakhir,” sebutnya.

Anthony menjelaskan, pada tahun 2015, anggaran awal TKD berada di kisaran Rp758,9 triliun dan terus stabil di angka Rp800-900 triliun, kecuali tahun 2021 yang realisasinya hanya Rp785,7 triliun.

Sementara itu, pemerintah telah menetapkan belanja negara pada APBN 2026 sebesar Rp3.842,7 triliun, dengan pendapatan negara mencapai Rp3.153,6 triliun dan defisit 2,68 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 2026 sebesar 5,4 persen, inflasi dikendalikan di level 2,5 persen, suku bunga SBN sekitar 6,9 persen, dan nilai tukar berada di sekitar Rp 16.500 per dolar AS,” jelasnya.

Anthony mengatakan, defisit APBN 2025 ditetapkan sebesar 2,53 persen PDB atau senilai Rp616,2 triliun.

Namun posisi defisit per 30 September 2025 hanya mencapai Rp371,5 triliun atau 1,56 persen dari PDB. “Adapun target defisit APBN 2025 mencapai 2,78 persen,” terangnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |