 Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bestari Barus
									Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bestari Barus
							FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bestari Barus menyindir PDI Perjuangan yang menentang keras pemberian gelar pahlawan nasional terhadap Presiden ke-2 Soeharto.
Ia yakin penolakan tersebut tidak mempengaruhi keputusan pemerintah dalam menentukan siapa yang layak menerima gelar pahlawan nasional.
"Pernyataan sikap satu atau dua orang dari PDI-P tentu tidak akan mempengaruhi keputusan pemerintah. Saya yakin pemerintah memiliki mekanisme dan pendalaman yang komprehensif. Tim penilai gelar pahlawan sudah meneliti dengan matang, dan siapapun yang akan ditetapkan nantinya pasti telah memenuhi kriteria," kata Bestari dalam keterangannya dikutip pada Jumat (31/10).
Mantan politisi Partai Nasdem itu menyebut, bangsa Indonesia perlu menilai Soeharto yang dijuluki Bapak Pembangunan itu secara objektif, bukan hanya dilihat dari sisi kontroversinya.
Menurutnya, Soeharto adalah bagian dari sejarah bangsa yang tidak bisa dihapus. Soeharto membawa Indonesia menuju stabilitas ekonomi, swasembada pangan, dan pembangunan infrastruktur besar-besaran.
"Itu fakta sejarah yang tidak bisa disangkal," tegas Bestari.
Lebih lanjut, Bestari menilai, pandangan negatif terhadap Soeharto yang disertai kalimat merendahkan menunjukkan pandangan yang tidak objektif terhadap sejarah.
Bestari lantas mengatakan partai yang digawangi Megawati Soekarnoputri itu belum siap berdamai dengan sejarah.
Salah satu pernyataan kader PDIP yang disorotnya adalah 'apa hebatnya Soeharto?' dinilai Bestari tidak bijak.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

 7 hours ago
                                3
                        7 hours ago
                                3
                    
















































