Satu Tahun Prabowo-Gibran di Sektor Pangan, Data dan Kenyataan di Lapangan Harus Dievaluasi

11 hours ago 8
Ketua DPR RI, Puan Maharani (kiri), Presiden Prabowo Subianto (tengah), dan Wakil Presiden Indonesia Gibran Rakabuming Raka (kanan)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Pemerintah berhasil mencatatkan produksi pangan tertinggi sepanjang sejarah, 31 juta ton. Ini menjad arah positif dalam mewujudkan swasembada pangan.

Presiden Prabowo menyampaikan, ini menjadi prestasi yang patut dibanggakan, namun juga harus terus ditingkatkan. Seluruh jajaran kementerian harus bekerja lebih keras, bukan terbuai dengan capaian yang ada.

“Ini prestasi besar yang sangat membanggakan, produksi tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia. Kita boleh menegakkan kepala dengan penuh kehormatan, saya semula memberi waktu empat tahun untuk kembali swasembada, tapi tim pangan kita berhasil mencapainya hanya dalam satu tahun,” ujarnya, Senin, 20 Oktober.

Selain itu, cadangan beras pemerintah di Bulog juga mencapai 4,2 juta ton per Juni 2025, menjadi stok terbesar sepanjang sejarah. Bahkan dalam kurun waktu satu tahun, Nilai Tukar Petani (NTP) melonjak hingga 124,36 persen, ini mencerminkan peningkatan kesejahteraan petani secara signifikan.

“Harga beli gabah kita naikkan menjadi Rp6.500 per kilogram. Pemerintah bertindak tegas terhadap perusahaan nakal yang memainkan harga dan menipu rakyat dengan menjual beras subsidi sebagai beras premium. Praktik seperti ini tidak akan kita toleransi dan akan ditindak tegas,” lanjutnya.

Program pencetakan sawah baru menjadi prioritas. Hingga Oktober 2025, telah tercatat 225 ribu hektare sawah baru, dan ditargetkan mencapai 480 ribu hektare pada akhir 2026. Langkah ini diambil untuk menggantikan lahan pertanian produktif yang setiap tahun susut akibat alih fungsi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |