Said Didu
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Said Didu bicara soal permasalahan tanah atau praktik mafia tanah di Indonesia, termasuk yang kini tengah dihadapi mantan Wakil Presiden, Yusuf Kalla.
Ia menduga praktik sistematis mafia tanah yang diduga melibatkan Grup Lippo dalam kasus pengambilalihan lahan milik Jusuf Kalla di Makassar, Sulawesi Selatan.
Dalam wawancara eksklusif dengan mantan Ketua KPK, Abraham Samad yang diunggah di kanal YouTube ‘msaid_didu’.
Ia memberi pernyataan keras soal permasalahan yang tengah dihadapi Yusuf Kalla yang merupakan sosok yang sebelumnya sangat dihormati.
Dengan berbagai prestasinya bahkan saat menjabat sebagai Wakil Presiden. Seperti menengahi konflik Poso, Ambon, dan Aceh kini harus berhadapan dengan perampokan tanah di negerinya sendiri.
“Kita tidak pernah puluhan tahun sama Pak JK, saya tidak pernah menyaksikan marah seperti itu,” kata Said Didu.
“Dia bertolak pinggang pakai kacamata hitam dan ada tiga kata keluar: perampokan, siri, dan jihad,” sebutnya.
Mantan Sekertaris BUMN itu bahkan menyorot tajam soal pernyataan tajam soal kata “Jihad” yang keluar dari mulut JK.
Menurutnya permasalahan ini sudah begitu parah, sampai ia merasa harga dirinya diinjak-injak.
“Di Maluku, di Aceh, di Poso, tidak pernah menyatakan bahwa ini jihad. Tapi sekarang dia menyatakan ini jihad,” tegasnya.
Ia pun mengambil contoh permasalahan yang dialami JK ini sebagai standar. Bagaimana bisa orang yang begitu hormati mengalami hal seperti ini.
Apalagi, ke depannya hal seperti ini bakal dihadapi oleh rakyat biasa dan tidak punya kekuatan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































