Rocky Gerung Colek Jimly Asshiddiqie dan Mahfud MD: Buka aja ke Publik!

2 days ago 9
Pengamat politik Rocky Gerung

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bentukan Presiden Prabowo Subianto menuai kritik tajam dari pengamat politik Rocky Gerung.

Sejatinya, Komisi Percepatan Reformasi Polri dibentuk untuk melakukan kajian menyeluruh dan berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara terhadap institusi Polri, termasuk menilai kekuatan dan kelemahan yang ada.

Yang menjadi sorotan Rocky Gerung adalah adanya unsur Polri yang masih aktif turut dilibatkan dalam tim tersebut.

"Kritik mulai diajukan karena dianggap tim reformasi itu masih memuat unsur dari Polri itu sendiri,” ujarnya dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (18/11/2025).

Rocky mengatakan reformasi Polri perlu memantik kesadaran internal untuk memperbaiki diri, mengakui kelemahan institusi kepolisian, terutama dalam hal penegakan hukum, pemerasan, dan hedonisme aparat.

“Yaitu keinginan dari diri sendiri yang karena desakan publik hendak mereformasi dirinya sendiri,” ucapnya.

“Luka hanya bisa disembuhkan oleh lembing yang melukainya. Kira-kira itu semacam satire untuk menerangkan bahwa begitu banyak hal yang sebetulnya bisa diselesaikan sendiri dari dalam, tetapi kemudian tidak terselesaikan karena problem-problem persaingan. Problem kongkalikong,” sambung Rocky mengutip Slafoj Zizek, seorang filsuf dan kritikus budaya dari Slovenia.

Dia lantas menyindir Jimly Asshiddiqie dan Mahfud MD yang merupakan bagian dari tim reformasi Polri yang ditunjuk Prabowo.

Rocky meminta keduanya yang dikenal berintegritas tinggi untuk membuka ke publik hal apa saja yang menjadi kelemahan institusi penegak hukum tersebut.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |