Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui usai acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu (19/2/2025). (ANTARA/Imamatul Silfia)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ekonom, Dipo Satria Ramli, menanggapi pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, soal Kereta Cepat alias Whoosh.
Seperti diketahui, Luhut menyebut proyek Kereta Cepat merupakan bukti keberanian pemerintah dalam mengambil keputusan strategis menuju kemandirian bangsa.
Menanggapi hal tersebut, Dipo mengalami bahwa klaim Luhut justru terkesan berlebihan.
Dikatakan Dipo, keberanian dalam pengambilan keputusan harus diiringi dengan tanggung jawab dan transparansi penggunaan anggaran.
“Bukti berani ambil keputusan? Berani bikin proyek bengkak?," ujar Dipo di X @DipoSatriaR (1/11/2025).
Ia menegaskan, keberanian yang dimaksud tidak boleh dimaknai sebagai pembenaran atas pemborosan atau penyimpangan dalam proyek besar negara.
“Yang penting jangan ada yang berani mark-up, Pak,” tandasnya.
Sebelumnya, Luhut menyebut proyek Whoosh merupakan contoh nyata dari keputusan berani pemerintah dalam membangun infrastruktur strategis.
Menurutnya, proyek tersebut akan membawa dampak besar terhadap kemajuan ekonomi nasional sekaligus menunjukkan kemampuan bangsa untuk mandiri tanpa terlalu bergantung pada pihak asing.
Sementara itu, Jokowi menyebut keuntungan Woosh ini ada pada bidang sosial bukan hanya sekedar materi.
Dia menyebut dengan adanya Woosh akan meningkatkan produktivitas masyarakat karena tidak perlu bermacet-macetan di jalan.
Selain itu, alan berdampak pada lingkungan yakni mengurangi emisi karbon, mengurangi polusi yang diakibatkan dari kendaraan yang digunakan oleh pribadi
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































