2 days ago
8
Gus Hilmi Firdausi,
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden ke-7, Jokowi, betul-betul dalam keadaan terdesak. Langkahnya mempolisikan Roy Suryo Cs banyak dikecam oleh publik.
Di sisi lain, Hakim MK, Asrul Sani, yang menghadapi tudingan serupa justru berjiwa negarawan dengan menunjukkan ijazahnya ke publik secara terbuka.
Menanggapi hal tersebut, Pendakwah Kondang, Gus Hilmi Firdausi, mengatakan bahwa jauh hari Jokowi mestinya melakukan hal serupa.
Bukan melaporkan Roy Suryo Cs ke Polda Metro Jaya lalu menetapkan mereka sebagai tersangka.
"Padahal kalau begini kan cepat selesai," ujar Gus Hilmi kepada fajar.co.id, Selasa (18/11/2025).
Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur’an Assa’adah ini menegaskan bahwa Indonesia sangat tertinggal jauh dari negara lain.
"Bangsa ini seperti sedang mendowngrade diri sendiri dengan sibuk mengurusi masalah selembar ijazah, padahal masih banyak hal besar yang harus diselesaikan," kuncinya.
Sebelumnya, dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Teuku Nasrullah menyebut Jokowi sebenarnya bisa menutup polemik dengan cara yang jauh lebih sederhana.
“Padahal Jokowi bisa mempersingkat penyelesaiannya itu, duduk ketemu Roy Suryo, ini ijazah saya, periksa ke mana pun, selesai masalah ini,” kata Nasrullah.
Sementara itu, Arsul Sani menunjukkan dokumen asli ijazah doktoralnya kepada publik usai dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri atas dugaan kepemilikan ijazah palsu.
Langkah ini dilakukan untuk menjawab laporan yang diajukan Aliansi Masyarakat Pemerhati Konstitusi.
"Saya harus cepat, tapi ijazah asli ini," ucap Arsul saat konferensi pers di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, sembari memperlihatkan ijazah aslinya yang dikeluarkan Collegium Humanum Warsaw Management University di Polandia.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
