Darmadi Durianto: Utang Kereta Cepat 2026 Bisa Capai Rp6 Triliun

11 hours ago 3
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Darmadi Durianto. Foto: Dokumentasi Pribadi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan, Darmadi Durianto dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) membahas soal utang Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Jakarta-Bandung (Woosh).

Darmadi menyoroti dalam dua tahun terakhir utang KAI hampir mencapai Rp 23 triliun.

“Saya memang menyoroti masalah utang. Saya mencatat dalam 2 tahun utang kereta api itu sudah naik hampir 23 triliun. Bicara Soal Beban. Ini mau utang berapa banyak lagi?,” ungkapnya dikutip Threads Sabtu (18/10/2025).

Beban utang KAI semakin besar terutama dari proyek ambisius Woosh yang nilainya terus meningkat.

“Tapi, saya memang melihat bahwa ada utang yang begitu besar yang harus ditanggung oleh kereta api dalam proyek KCIC,” sambungnya.

Darmadi memaparkan tahun ini saja beban keuangan dan kerugian karena proyek ini sudah hampir melebihi Rp 4 triliun.

Dalam enam bulan terakhir saja, angkanya menyentuh 1,2 triliun berdasarkan laporan keuangan yang diterimanya.

“Itu kalau dihitung, 2025 bisa beban keuangan dan kerugian bisa mencapai 4 triliun lebih. Sekarang saja beban keuangan sudah Rp 1,2 triliun 6 bulan saya hanya baca dari laporan keuangan,” terangnya.

Dia berhitung-hitung angka ini semakin naik dan naik setiap periode pertahunnya. Berkaca dari tahu. 2024, yang utangnya sudah 3,1 triliun dan diperkirakan naik lagi tahun ini.

“Dari beban KCIC Rp 950 miliar kalau dikali dua itu sudah Rp 4 triliun. 2024 itu, 3,1 triliun,” imbuhnya.

Blak-blakan Darmadi menyampaikan skenario terburuk tahun 2026 mendatang kerugian bisa jadi akan semakin membengkak hingga Rp 6 triliun.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |