Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arsul Sani menggelar konferensi pers terkait tudingan ijazah palsu di Gedung MK, Jakarta, Senin (17/11). (Ridwan/JawaPos.com).
Fajar.co.id, Jakarta -- Tuduhan ijazah palsu juga menimpa Hakim Mahkamah Konstitusi, Arsul Sani.
Tak seperti sikap Jokowi yang disebut penuh drama bahkan cenderung ingin memenjarakan orang yang meneliti ijazahnya, Arsul Sani melakukan jumpa pers.
Dia bahkan memperlihatkan ijazahnya secara terbuka kepada publik. Pun, membolehkan ijazahnya difoto wartawan sepuasnya.
Hal itu pun memantik reaksi dari penulis kondang Indonesia, Tere Liye. Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini mengaku baru mengetahui adanya kasus itu.
"Wah, wah… Sy sebenarnya tidak mengikuti tudingan ijazah palsu hakim MK ini. Tapi pas lihat berita ini, saya jadi nyengir," tulis Tere Liye, dikutip dari akun media sosialnya, Selasa (18/11/2025)
Hakim MK yang dituduh, lanjut Tere Liye, bikin konferensi pers, dia tunjukkan ijasah aslinya di depan wartawan. Boleh difoto, bebas saja.
"Apakah kasus akan selesai? Belum tentu, jika pelapor tetap tidak terima, masih bisa panjang. Namanya juga kasus, tidak semua orang gampang percaya, atau puas dengan jawabannya," urai penulis novel-novel best seller ini.
Tapi dengan contoh ini, sambung Tere Liye, semogabdalam waktu dekat, Pak Jokowi juga mau melakukan hal yg sama, bikin konferensi pers, lantas nunjukin ijasah aslinya, "Ini loh ijazahku".
Karena terlepas dari kasus Hakim MK, Pak Jokowi, ehem, di Indonesia itu, yg palsu- itu banyak loh. "Bahkan saat ijazah itu asli betulan, itu juga banyak yang didapat tanpa kuliah. Alias beli," sindir Tere Liye.
Bayar, keluar deh ijasahnya, wisuda-wisudaan. Atau nyuruh orang yang nulis thesis, disertasinya, juga keluar itu ijazah. "Di sini tuh, yang suka sama kepalsuan begini banyaaak :)," tutup pria bernama asli Darwis tersebut.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































