
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Komisaris PT. Pelni, Dede Budyarto menyindir Roy Suryo dan Kawan-kawan, usai tolak hasil uji lab forensik ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) oleh Bareskrim.
Melalui unggahan akun X miliknya @kangdede78, ia menerka bahwa penolakan tersebut merupakan langkah untuk sekedar menghindari uji forensik.
"Gerombolan itu pengen uji forensik di Singapura, ntar ngeles lagi pengen uji forensik di markas CIA, ndak percaya lagi minta forensik di kutub utara. 😛🙃🤣," tulis Dede, dilansir X Rabu, (14/5/2025).
Bahkan, Dede Budyarto menyebut rombongan dari Roy Suryo, merupakan sosok pecundang.
"Begitulah kelakuan para pecundang," tutupnya.
Sebelumnya diketahui, bahwa tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis atas nama klien mereka yakni Dr Roy Suryo, Dr Rismon Hasiholan Sianipar, Rizal Fadillah SH, Dr Tifauzia Tyassuma, Kurnia Tri Royani dan Prof Egi Sudjana, menyatakan sikap menolak hasil uji laboratorium forensik ijazah Jokowi yang dilakukan Bareskrim Polri.
Pernyataan ini disampaikan melalui konferensi pers, kemudian ditayangkan di laman YouTube Refly Harun, pada Senin, (12/5/2025).
Meskipun saat ini hasil uji lab forensik yang dilakukan Bareskrim Polri atas ijazah Jokowi belum rampung, seperti dikatakan Ahmad Khozinudin selaku Koordinator Nonlitigasi Tim Advokasi Anti Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis.
Dalam acara tersebut, tampak hadir Roy Suryo dan pihak lain yang dilaporkan Jokowi ke Polda Metro Jaya atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik.
"Begitu klien kami Dr Roy Suryo, Dr Rismon Hasiholan Sianipar, Rizal Fadillah SH, Dr Tifauzia Tyassuma, Kurnia Tri Royani dan Prof Egi Sudjana dilaporkan oleh Saudara Joko Widodo ke Polda Metro Jaya tanggal 30 April 2025, Beskrim tiba-tiba bergerak cepat memproses aduan masyarakat tentang ijazah palsu Jokowi dan menyebut sudah 90 persen melakukan penyelidikan akan dituntaskan melalui tes laboratorium forensik terhadap ijazah Jokowi," ujar Ahmad Khozinudin.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: