Pemerhati politik dan kebangsaan, M. Rizal Fadillah,
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerhati Politik dan Kebangsaan, M. Rizal Fadillah, menyebut, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto belum menunjukkan perubahan besar dari kepemimpinan sebelumnya.
Dikatakan Rizal, publik melihat gaya kepemimpinan keduanya masih memiliki kesamaan dalam hal politik pencitraan dan lemahnya pemberantasan korupsi.
"Wi and Wo ternyata sama dan sebangun alias sarua wae, yakni sama-sama munafik. Omong bohong, enteng janji dan mengingkari, serta khianat atas amanat. Ngeles dan pencitraan adalah bungkus kepalsuan," ujar Rizal kepada fajar.co.id, Minggu (9/11/2025).
Ia juga menaruh perhatiannya pada pemerintahan Prabowo yang terbilang sangat gemuk.
"Berpolitik gemuk padahal kurus dan kurus padahal gemuk. Serasi seperti Abbott Costello cartoons. Film komedi Amrik yang laris tahun 60-an," sebutnya.
Rizal mengatakan, berdasarkan pengakuan Jokowi, 10 tahun memerintah, ayah Wapres Gibran Rakabuming Raka itu telah membawa Indonesia ke era kegelapan.
"Jokowi sendiri menyebut ruwet ruwet ruwet. Korupsi dahsyat dan aparat berkarat. Sangat kuat kolusi, korupsi, dan politik dinasti," sesalnya.
Tidak berhenti di situ, ia membeberkan adanya ketimpangan dalam aspek penegakan hukum.
"Hukum mahal bagi rakyat tapi murah bagi pejabat dan konglomerat. Jokowi dan rezimnya menjajah bangsa dan rakyatnya sendiri," tukasnya.
Meskipun telah beberapa kali meyakinkan publik bahwa akan menjadi diri sendiri, tapi Rizal melihat, sulit membedakan gaya dan misi antara Jokowi dan Prabowo.
"Maklum produk konspirasi bersama. Menang curang dengan menipu rakyat. Keduanya bekerja ala mafia. Harapan mengampuni Prabowo karena mampu memperbaiki hilang bertahap," Rizal menuturkan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































