
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Penetapan tarif impor Amerika Serikat (AS) menjadi sorotan. Hal tersebut dinilai akan merugikan perekonomian Indonesia.
Eks Juru Bicara (Jubir) Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Adhie Massardi angkat suara. Ia menilai Indonesia mengalami nasib buruk.
“Nasib bangsa. Mimpi apa Ibu Peetiwi saat mau melahirkan bangsa Indonsia. Nasibnya begini buruk,” kata Adhie dikutip dari unggahannya di X, Senin (7/3/2025).
Adhie mengibaratkan Indonesia seperti. Diintai oleh berbagai bahaya.
“Belum lepas dari mulut buaya sudah masuk mulut harimau,” ucapnya dengan peribahasa.
Saat ini, Indonesia disebutnya telah menghadapi Trump. Padahal belum beres menghadapi matan presiden. Ia tak membeber detail siapa yang dimaksud.
“Kini rakyat NKRI harus hadapi Trump Presiden Negeri Adi Kuasa. Padahal sedang hadapi bekas presidennya dan termehek-mehek!” pungkasnya.
Penetapan tarif impor, belakangan ini memang jadi perbincangan publik. Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) diprediksi akan terjadi.
Selain itu, juga berdampak pada berbagai sektor. Misalnya internet.
Dikutip JawaPos, Ketua Umum Asosiasi Internet of Things Indonesia (Asioti) Teguh Prasetya mengatakan akan menghambat Indonesia dalam pembangunan infrastruktur digital yang sedang gencar dilakukan.
Teguh menyebut, kebijakan tarif tersebut berdampak langsung terhadap ketersediaan perangkat keras dan komponen teknologi yang mayoritas masih tergantung pada rantai pasok global, termasuk dari Amerika Serikat dan mitra yang terpengaruh.
Berdasar data Kementerian Perdagangan (Kemendag), Indonesia mengalami surplus perdagangan USD 14,34 miliar pada Januari-Desember 2024.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: