Kondisi Ibu Hamil yang Mengharuskan Sesar

1 week ago 12
Wanita hamil

FAJAR.CO.ID — Tidak semua ibu harus lahiran sesar. Tapi ada kondisi tertentu di mana sesar justru jadi pilihan yang paling aman untuk ibu dan bayi.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi lulusan Universitas Airlangga, Dr. Muhammad Ilham Aldika Akbar membeberkan kondisi dimana ibu hamil harus disesar.

Pertama, plasenta menutupi jalan lahir (placenta previa). Ini seperti “pintunya ketutup.” 

“Kalau dipaksa lahiran normal bisa perdarahan berat. Jadi langsung sesar terencana,” tutur Dokter Aldi, dikutip Threads, Senin, (10/11/2025).

Kedua, plasenta menempel terlalu dalam (placenta accreta). Ini kondisi yang butuh penanganan khusus di rumah sakit rujukan. Biasanya sesar adalah pilihan paling aman.

Ketiga, posisi bayi tidak kepala di bawah.

Misalnya bayi melintang atau serong. Untuk sungsang (bokong dulu), kadang bisa lahir normal kalau syarat tertentu terpenuhi dan tim berpengalaman. Tapi banyak yang tetap disarankan sesar demi keamanan.

Keempat, detak jantung bayi menunjukkan tanda “tidak nyaman”. Kalau sudah dilakukan tindakan penolong tapi kondisi masih tidak stabil, sesar diperlukan untuk menyelamatkan bayi.

Kelima, persalinan “berhenti di tengah jalan”.

Sudah kontraksi kuat, tapi pembukaan tidak maju-maju, atau kepala bayi tidak turun. Daripada ibu kelelahan dan bayi stres, sesar bisa jadi pilihan.

Keenam, tali pusat turun duluan sebelum bayi (prolaps tali pusat). Ini keadaan darurat. Sesar harus dilakukan segera.

Ketujuh, riwayat operasi pada rahim tertentu.

Ada jenis bekas sayatan atau operasi rahim yang berisiko robek saat kontraksi. Maka sesar lebih aman.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |