Andreas Hugo Pareira
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penculikan anak yang terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan memantik perhatian Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Andreas Hugo Pareira.
Ia menyebut bahwa fenomena tersebut erat kaitannya dengan tindak pidana perdagangan orang, khususnya yang menyasar anak-anak. Menurutnya, situasi ini membutuhkan kewaspadaan tinggi dari berbagai pihak karena menyangkut keselamatan dan masa depan generasi muda.
Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa perlindungan terhadap anak bukan hanya menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi juga kewajiban negara.
Ia menilai negara harus hadir secara kuat untuk memastikan anak-anak terbebas dari ancaman penculikan maupun praktik jual beli manusia.
“Ini kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sehingga tidak terjadi peristiwa-peristiwa seperti ini,” ujarnya di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, dikutip pada Selasa (18/11/2025).
Ia juga mendorong pemerintah melakukan tindakan tegas dan terukur dalam menanggulangi kejahatan tersebut.
Menurut Andreas, aparat penegak hukum, terutama kepolisian dan intelijen, perlu memperkuat pengawasan serta mencegah jaringan perdagangan orang beroperasi.
“Pihak kepolisian dan intelijen harus bertindak untuk mencegah terjadinya penjualan anak-anak dan tindak pidana perdagangan orang pada umumnya,” tegasnya.
Andreas berharap pemerintah meningkatkan koordinasi dan langkah pencegahan agar kasus serupa tidak terus berulang, demi menjamin keamanan dan masa depan anak-anak Indonesia. (Pram/fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































