Artificial Intelegence (AI) dan Ancaman Dehumanisasi dalam Dunia Pendidikan

7 hours ago 3
Oleh: Mustamin Raga, Dosen Luar Biasa Institut Teknologi dan Bisnis NOBEL Makassar

Oleh: Mustamin Raga, Dosen Luar Biasa Institut Teknologi dan Bisnis NOBEL Makassar

DALAM perjalanan sejarah manusia, perkembangan teknologi selalu menjadi penanda zaman. Dari ditemukannya roda, listrik, hingga internet, peradaban kita melompat maju berkat inovasi-inovasi besar. Salah satu loncatan paling monumental dan fenomenal abad ini adalahkehadiran Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Sejak diperkenalkan pada tahun 1956 dalam Konferensi artmouth, AI perlahan bertransformasi dari konsep ilmiah menjadi kekuatan nyata yang mengubah lanskap kehidupan manusia, termasuk dalam dunia pendidikan.

Kini, AI bukan lagi sekadar alat bantu. Ia telah menjelma menjadi mesin cerdas yang bisa mengajar, menilai, bahkan memandu perjalanan akademik seorang siswa. Dalam banyak hal, AI membawa janji kemajuan: akses belajar yang lebih merata, pembelajaran yang dipersonalisasi, dan administrasi pendidikan yang lebih efektif dan efisien. Namun, di balik cahaya gemerlap itu, tersembunyi bayangan gelap yang jarang dibicarakan bahkan seolah jarang terlihat dengan kasak mata, yakni bahaya dehumanisasi dalam dunia pendidikan.

Sejak awal 2000-an, dunia pendidikan mulai mengadopsi AI dalam bentuk sistem
pembelajaran adaptif. Platform seperti Knewton dan DreamBox menawarkan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan individu. Memasuki era 2010-an, AI merambah lebih jauh: chatbot edukatif, analisis performa siswa, hingga deteksi emosi lewat ekspresi wajah.

Pandemi COVID-19, kemudian, mempercepat adopsi AI secara massif. Di tengah
keterbatasan interaksi fisik dan interaksi sosial secara langsung, banyak lembaga pendidikan beralih ke platform berbasis AI untuk menjaga kontinuitas pembelajaran. Namun, akselerasi ini sering kali mengabaikan satu hal penting: pendidikan bukan hanya tentang efektivitas teknis, melainkan tentang membangun manusia seutuhnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |