APBN Tekor Rp31,2 Triliun, Nicho Silalahi: Ke Mana Dana Pemotongan Anggaran di Setiap Kementerian dan Lembaga?

5 hours ago 2
Ilustrasi. (int)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah mengumumkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp31,2 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa kondisi ini memerlukan strategi keuangan yang tepat untuk menjaga stabilitas fiskal.

Namun, pengumuman tersebut mendapat respons tajam dari berbagai pihak, salah satunya pegiat media sosial, Nicho Silalahi.

Ia menyoroti kemungkinan pemerintah akan kembali berutang dan mempertanyakan transparansi pengelolaan keuangan negara.

"Ketika SPG World Bank dan IMF memberikan sinyal agar segera berhutang kembali pada lintah darat," ujar Nicho di X @Nicho_Silalahi (15/3/2025).

Ia juga mempertanyakan ke mana aliran dana yang selama ini berasal dari berbagai sumber, termasuk uang hasil sitaan koruptor dan pemotongan anggaran di berbagai kementerian dan lembaga.

"Yang jadi pertanyaan, ke mana uang sitaan dari koruptor? Ke mana dana pemotongan anggaran di setiap Kementerian dan Lembaga?" lanjutnya.

Lebih jauh, ia menyinggung utang yang terus meningkat selama pemerintahan sebelumnya dan mendesak agar dilakukan audit menyeluruh.

"Kapan diaudit seluruh utang yang ditimbulkan rezim Jokowi?" kuncinya.

Sebelumnya diketahui, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 28 Februari 2025 mengalami defisit sebesar Rp 31,2 triliun.

Nilai ini setara dengan 0,13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Per akhir Februari, defisit APBN mencapai Rp 31,2 triliun atau sekitar 0,13 persen dari PDB," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTA di Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2025).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |