Akademisi di Bali Sebut Soeharto Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Argumentasinya

3 hours ago 4
Soeharto di Vancouver, Kanada, November 1997. Foto: John Gibson/AFP

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wacana pemberian gelar pahlawan kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto di bawah rezim pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menuai banyak pro dan kontra.

Sejumlah pihak menilai Soeharto memang memiliki kelayakan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, namun tidak sedikit juga yang menentang pemberian tersebut. Para pihak yang pro maupun kontra ini memiliki alasan masing-masing.

Dari Provinsi Bali, sejumlah akademisi dilaporkan menyatakan dukungannya terhadap Presiden ke-2 RI, Soeharto yang menjadi salah satu kandidat penerima gelar pahlawan nasional pada 10 November atau pada hari pahlawan.

Soeharto dianggap sebagai sosok yang memiliki jasa besar bagi Indonesia. “Kalau melihat dari segi objektifnya, Bapak Soeharto memimpin puluhan tahun loh ya, juga harus melihat apa sih yang sudah dibangun oleh beliau. Jadi berhak juga beliau untuk diberikan gelar tersebut,” kata dosen Fakultas Ilmu Komunikasi dan Bisnis Universitas Dwijendra, Ni Made Adi Novayanti dalam acara diskusi “Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran dari Sudut Pandang Energi” di Denpasar, Kamis (6/11).

Terlepas dari pro dan kontra yang saat ini tengah terjadi di publik, perempuan yang akrab disapa Nova itu menilai banyak pencapaian yang sudah ditorehkan oleh Presiden Soeharto selama memimpin Indonesia 32 tahun. “Yang jelas, tidak boleh melupakan sejarah dan jasa beliau,” ucapnya.

Kendati demikian, Nova tidak ingin pemberian gelar tersebut malah menimbulkan sebuah isu yang kemudian menimbulkan konflik. Oleh karena itu peran media menjadi penting dalam hal ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |