Ajudan Kapolri Pukul Kepala Pewarta Foto di Semarang: Kalian Pers, Saya Tempeleng Satu-satu

2 days ago 12
Ilustrasi - Aksi solidaritas jurnalis pada Hari Kebebasan Pers Sedunia. FOTO ANTARA/Yusran Uccang/Spt/aa.

FAJAR.CO.ID, SEMARANG -- Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) mengecam kekerasan jurnalis oleh ajudan Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). 

Peristiwa itu terjadi ketika para jurnalis meliput agenda Kapolri saat meninjau arus balik di Stasiun Semarang Tawang pada Sabtu (5/4) petang. 

"Kejadian bermula saat Kapolri menyapa seorang penumpang yang duduk di kursi roda," kata Ketua Divisi Advokasi AJI Semarang M. Dafi Yusuf, Minggu (6/4). 

Dafi menjelaskan kala itu sejumlah jurnalis, dan pekerja humas berbagai lembaga mengambil gambar dari jarak yang wajar. 

Namun, salah satu ajudan tersebut kemudian meminta para jurnalis, dan humas mundur dengan cara mendorong dengan cukup kasar. 

Mengetahui hal itu, seorang pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto bernama Makna Zaezar menyingkir dari lokasi tersebut menuju sekitar peron. 

"Sesampainya di situ, ajudan tersebut menghampiri Makna kemudian melakukan kekerasan dengan cara memukul kepala Makna," kata Dafi. 

Seusai pemukulan, ajudan tersebut terdengar mengeluarkan ancaman kepada beberapa jurnalis dengan mengatakan "Kalian pers, saya tempeleng satu-satu."

Menurutnya, sejumlah jurnalis lain juga mengaku mengalami dorongan, dan intimidasi fisik, salah satunya bahkan sempat dicekik. 

"Tindakan tersebut menimbulkan trauma, rasa sakit hati, dan perasaan direndahkan bagi korban, serta keresahan di kalangan jurnalis lainnya yang merasa ruang kerja mereka tidak aman," ujarnya. 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |