Kondisi pasca ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara. (Ryandi Zahdomo/JawaPos.com)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah korban ledakan di SMAN 72 yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit masih ada 30 orang.
Korban yang masih menjalani perawatan itu tersebar di tiga rumah sakit masing-masing 14 orang di RSIJ Cempaka Putih, 15 orang di RS Yarsi, dan 1 orang di RS Pertamina Jaya.
Pemprov DKI Jakarta memastikan seluruh korban mendapatkan layanan medis terbaik dan pemantauan intensif dari tenaga kesehatan agar tidak ada yang terabaikan.
Diketahui, ledakan terjadi di lingkungan SMAN 72 Kelapa Gading pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB, saat siswa dan guru sedang menunaikan salat Jumat di masjid sekolah.
Ledakan pertama terdengar saat khotbah berlangsung, disusul letusan kedua dari arah luar masjid.
Polisi mengungkap bahwa pelaku diduga siswa sekolah berinisial FN, dan di lokasi ditemukan senjata mainan bertuliskan nama-nama teroris dunia.
Usai insiden tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memutuskan untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) mulai Senin (10/11).
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana menjelaskan, kawasan sekolah hingga kini masih dalam proses pengamanan dan sterilisasi oleh pihak kepolisian. Karena itu, aktivitas belajar mengajar sementara dialihkan secara daring.
"Pembelajaran akan difokuskan pada proses pemulihan dan persiapan mental siswa sebelum kembali ke sekolah,” kata Nahdiana, Minggu (9/11).
Ia menambahkan, pembelajaran selama PJJ tidak hanya berisi materi akademik, tetapi juga aktivitas yang mendukung pemulihan emosional siswa. Seperti olahraga ringan, seni, dan kegiatan interaktif bersama wali kelas dan psikolog.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































